Coba Anda diskusikan dengan Teman Anda tentang:
- Sebagai manusia yang akan selalu berusaha untuk bekerja semaksimal mungkin, menurut ajaran islam etos kerja yang baik akan menghasilkan hal yang baik pula. Doa, usaha dan ikhtiar merupakan konsep kerja dalam islam, jelaskan konsep tersebut
- Budaya akademik merupakan pengamalan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan akan berjalan dengan baik jika dilandasi dengan unsur akademik tersebut, dalam Al-Quran dan Hadits pembahasan terkait budaya akademik tertulis jelas, sebutkan dan jelaskan ?
- Menurut anda bagaimana urgensi ilmu pengetahuan bagi kehidupan dunia dan akhirat manusia ? Sebutkan dan jelaskan !
Konsep yang saya pakai yang di ajarkan oleh guru ngaji saya adalah Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakal. Usaha merupakan langkah awal yang ahrua di lakukan untuk mencapai sesuatu, usaha harus diimbangi dengan doa. Berusaha tanpa berdoa ibarat kita makan nasi tidak pakai sayur(dapet kenyang tapi tidak dapat gizi) supaya dapat dunia dan akhirat usaha yang dilakukan tersebut harus tetap di landasi dengan doa. Doa tanpa usaha itu juga gak make sense, jika kita hanya berdoa dan tidak berusaha lantas tuhan mau memberi lewat jalan mana, kalau tiba-tiba tuhan ngasih kan bingung, nanti dikira tetangga kita pelihara jin lagi.
Ikhtiar, sebagian orang menganggap ikhtiar itu sama dengan usaha, tapi menurut saya itu berbeda usaha(hanya berusaha, tdk harus menghasilkan hasil) ikhtiar(usaha yg menghasilkan hasil) kenapa saya bilang ikhtiar itu usaha yg menghasilkan hasil, nih pedoman saya , "Man Jadda Wajada (Tulisan Arab; مَنْ جَدَّ وَجَدَ ) artinya adalah siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan berhasil". “where there is a will there is a way“, hadi jika kita sudah berikhtiar(berusaha dengan sungguh-sungguh) maka tuhan pasti kan memberi
Setelah berusaha diimbangi dengan doa yang terakhir adalah tawakal(berserah diri kepada allah) yakin bahwa semua yang terjadi merupakan kehendak tuhan dan itulah yang terbaik buat kita menurut allah(menurut allah berbeda dengan menurut kita) ingat,... "GOD PLAN IS BETTER THAN YOUR PLAN"
Budaya akademik merupakan pengamalan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan akan berjalan dengan baik jika dilandasi dengan unsur akademik tersebut, dalam Al-Quran dan Hadits pembahasan terkait budaya akademik tertulis jelas, sebutkan dan jelaskan ?
1. Wahyu Alquran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan
Jumhur Ulama menyepakati bahwa surat yang pertama kali turun adalah surat al-‘Alaq, yang dalam mushaf ‘Utsmani surat tersebut bernomor urut 96. Secara keseluruhan, surat al-‘Alaq terdiri dari 19 ayat. Dari kesembilan belas ayat dalam surat al-‘Alaq, yang pertama kali diturunkan adalah lima ayat pertama (ayat pertama sampai dengan ayat kelima). Ayat pertama surat al-‘Alaq memerintahkan kita untuk melakukan aktivitas membaca. Dalam ayat tersebut, Allah menggunakan kata kerja perintah (fi’l al-amr) yakni ” iqra’ “. Menurut Mahmud Yunus (1972) dan Ahmad Warson Munawir (1997), kata ” iqra’ ” merupakan turunan dari kata qaraa-yaqrau yang artinya membaca. Dengan demikian, kata ” iqra’ ” jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka makna dasarnya adalah “bacalah”. Kata ” iqra’ ” dalam ayat pertama surat al-‘Alaq, selain mengandung makna dasar, juga memiliki makna relasional. Menurut Salman Harun (2019), makna relasional ” iqra’ ” adalah membaca secara luas dan mendalam yakni sampai dengan melakukan aktivitas penelitian dalam rangka menumbuh-kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan makna relasional dari kata ” iqra’ ” dalam ayat pertama surat al-‘Alaq itulah, maka momentum peringatan Nuzulul Qur’an 1441 H hendaknya dijadikan pendorong spirit ummat Islam untuk melakukan aktivitas riset ilmiah untuk menumbuh-kembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perintah membaca dalam ayat pertama surat al-‘Alaq tidak disebutkan obyeknya. Dalam kaidah bahasa Arab manakala perintah tidak diikuti oleh obyek khususnya maka obyeknya adalah umum. Obyek umumnya adalah semua ciptaan Allah, baik ayat-ayat qauliyyah maupun ayat-ayat kauniyyah.ibarengi dengan kekuatan Allah bersama manusia dan penjelasan sebagai sifat-sifat-Nya.
Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ - ١
Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses kalau memiliki ilmu pengetahuan. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Baqarah ayat 30-31
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Terjemah Arti: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Terjemah Arti: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"
Ayat tersebut menunjukkan Kekuasaan Allah Swt atas segala sesuatu. Dialah Dzat yang Maha Segala-galanya. juga mengajarkan kepada kita hikmah pentingnya ilmu. Nabi Adam sebagai manusia yang diciptakan dari tanah dapat diangkat derajatnya oleh Allah Swt karena ilmu.
3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu. Surat At Thaha ayat 114
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلْمَلِكُ ٱلْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِٱلْقُرْءَانِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰٓ إِلَيْكَ وَحْيُهُۥ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِى عِلْمًا
Terjemah Arti: Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".
Tafsir Quran Surat Thaha Ayat 114 Allah maha bersih, tinggi dan suci dari semua kekurangan, Dia Raja Yang kekuasaaNya mengalahkan semua penguasa dan tirani, Yang mengendalikan segala sesuatu, Yang Mahabenar, janjiNya benar, ancamanNya benar, dan tiap-tiap sesuatu dariNya adalah kebenaran. Dan janganlah kamu teegesa-gesa (wahai Rasul) untuk mendahului Jibril dalam menerima al-Qur’an sebelim dia tuntas darinya. Dan katakanlah, “Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu disamping ilmu yang telah Engkau ajarkan kepadaku.”
4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT. Quran surat al-mujadilah ayat 111
قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Terjemah Arti: Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". Tafsir Quran Surat Al-Ma’idah Ayat 114 Isa putra maryam mengabulkan permintaan para pembela setia itu, lalu dia berdoa kepada tuhannya sembari mengucapkan, ”wahai tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan makanan dari langit, yang akan kami jadikan hari turunnya hidangan itu sebagai hari raya kami yang akan kami agungkan dan diagungkan oleh orang-orang setelah kami. Dan hidangan itu akan menjadi tanda dan hujjah dariMu (ya Allah) yang menunjukan keesaanMu dan atas kebenaran kenabianku. Dan karuniakanlah kepada kami dari pemberianMu yang melimpah. dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rizki. ”
Menurut anda bagaimana urgensi ilmu pengetahuan bagi kehidupan dunia dan akhirat manusia ? Sebutkan dan jelaskan !
Islam lewat Al-Qur’an dan Hadits menekankan pentingnya ilmu bagi kehidupan. Allah menegaskan bahwa ilmu merupakan pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya, termasuk malaikat. Manusia tak berilmu itu seupa atau bahkan lebih rendah dari binatang. Akan tetapi, jika manusia itu berilmu dan ikhlas, maka ia lebih mulia daripada malaikat. Karena itu, Allah dan Nabi Muhammad mendorong agar umat Islam mencari, menguasai, mengajarkan, dan mengamalkan ilmu.
Mengapa ilmu penting bagi manusia? Hal ini tak lepas dari esensi ilmu. ilmu merupakan akata Arab yang sudah diserap bahasa Indonesia, merupakan perangkat lunak yang dapat menyempurnakan manusia dan menjadi penentu kehidupannya; apakah ia berhasil atau gagal, mulia atau rendah. Karena posisinya ini, maka ilmu itu sesuatu yang niscaya perlu dikuasai. Perbuatan, termasuk ibadah yang dikerjakan tanpa ilmu, bukan hanya tidak sempurna, tapi juga secara syar’i tidak diterima. Sehingga dalam beberapa hadits yang lain Nabi menjelaskan, “Menuntut ilmu lebih utama di sisi Allah daripada shalat, puasa, haji, dan berjihad di jalan Allah (HR. Ad-Dailami). Sebab ibadah-ibadah di atas bila dijalankan tanpa ilmu, maka hanya sia-sia belaka. Dari sini jelas bedanya antara orang berilmu dengan yang tidak.[1]
Menjadi jelas, bahwa ilmu merupakan kunci sukses bagi manusia dan pembeda antara baik dan buruk. Maka wajar, penempuh pengetahuan, ibarat orang berjalan ke surga. Sebaliknya, jika ia tidak mau belajar, ibarat menerjunkan dirinya pada neraka atau bahaya. Karena itu, selagi masih hidup, umat Islam dituntut terus menimba ilmu pengetahuan. Pertambahan umur dan martabat seseorang dituntut mengembangkan pengetahuan, sebab bila tidak maka akan tertinggal dan ditinggalkan. maka Nabi mengeajarkan kepada kita sebuah doa yang dikutip dari Al-Qur’an, “… Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”[2]
Betapa pentingnya ilmu pengetahuan , maka Nabi dalam sabdanya menegaskan bahwa menuntut ilmu itu wajib ‘ain (wajib bagi setiap umat Islam); besar, kecil, tua, dan muda. Mengejar ilmu dalam Islam tidak dibatasi usia dan dana. Sebab ilmu dapat diperoleh dengan beragam cara.
Nabi tidak merinci dan mengklasifikasi ilmu secara rigid. Namun, guna meraih kehidupan di dunia dan akhirat secara lebih baik, seperti diisyaratkan oleh sabda beliau, entah bersifat duniawi apalagi ukhrawi yaitu dengan ilmu. Maka ilmu yang mesti dicari dan dikuasai adalah ilmu yang mendukung dan membawa kebaikan, kemaslahatan, dan kemajuan umat manusia. Bukan ilmu yang membahayakan diri, masyarakat, dan lingkungan
No comments:
Post a Comment